Wednesday 01-10-2025

Capaian 1 Tahun Prabowo-Gibran, Fondasi Awal Menuju Indonesia Maju

  • Created Oct 01 2025
  • / 25 Read

Capaian 1 Tahun Prabowo-Gibran, Fondasi Awal Menuju Indonesia Maju

Tak terasa, kurang lebih sebulan lagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan genap satu tahun. Pada 20 Oktober 2024 lalu, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia di hadapan pimpinan dan anggota MPR RI. Kini, menjelang 20 Oktober 2025, keduanya telah melewati satu tahun pertama dalam mengemban amanat rakyat untuk memimpin bangsa Indonesia.

 

Satu tahun pertama pemerintahan selalu menjadi fondasi penting dalam perjalanan panjang sebuah kepemimpinan. Periode ini menjadi langkah awal untuk menata arah kebijakan, berbenah, sekaligus membuktikan komitmen kerja nyata. Bagi Prabowo-Gibran, satu tahun ini bukan sekadar fase adaptasi, melainkan juga momentum untuk menghadirkan perubahan besar dengan kerja keras, inovasi, dan keberanian mengambil keputusan strategis.

 

Presiden Prabowo datang dengan pengalaman yang lengkap. Sebelum menjabat sebagai kepala negara, ia telah teruji sebagai komandan, panglima, pemimpin bisnis, hingga ketua umum partai politik. Dengan latar belakang itu, Presiden diyakini memiliki kapasitas untuk menilai secara jernih kinerja para pembantunya di kabinet. Dalam satu tahun, ia tentu sudah mengetahui siapa yang bekerja dengan optimal, dan siapa yang perlu dievaluasi.

 

Citra kepemimpinan Prabowo juga diperkuat oleh rekam jejak nasionalisme dan patriotisme. Latar belakang keluarga, konsistensi sikap, serta kehadiran aktif di forum-forum internasional menambah keyakinan publik bahwa Indonesia berada di bawah kepemimpinan yang tangguh. Penampilan dan langkah-langkahnya di dalam maupun luar negeri menjadi representasi keseriusan pemerintah menjaga martabat bangsa.

 

Dari sisi tata kelola keuangan negara, satu capaian besar tercatat. Pemerintahan Prabowo-Gibran berhasil mengamankan Rp300 triliun APBN yang berpotensi rawan diselewengkan. Dana tersebut kemudian dialihkan untuk program-program produktif yang langsung dirasakan masyarakat. Langkah ini menunjukkan kesungguhan pemerintah menegakkan disiplin fiskal dan memastikan uang rakyat digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

 

Ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Presiden Prabowo bertekad menjadikan Indonesia sebagai negara mandiri dalam pangan. Hasilnya mulai terlihat: Indonesia kini mencatat surplus produksi beras dengan cadangan lebih dari 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah. Hingga Agustus 2025, total produksi beras nasional mencapai 21,76 juta ton, sebuah pencapaian yang memperkuat posisi Indonesia di tengah dinamika krisis pangan global.

 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi kebijakan unggulan. Dalam delapan bulan berjalan, program ini telah menjangkau 20 juta penerima manfaat, mulai dari anak sekolah, anak usia dini, hingga ibu hamil dan menyusui. Selain meningkatkan gizi masyarakat, MBG juga memberi dampak ekonomi luas: menciptakan 290 ribu lapangan kerja baru di dapur-dapur penyedia makanan, serta melibatkan lebih dari satu juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM lokal.

 

Pemerintah juga mencatat capaian signifikan di bidang investasi dan pendidikan. Realisasi investasi pada semester I 2025 mencapai Rp942 triliun, angka yang menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap stabilitas Indonesia. Di sisi lain, 100 Sekolah Rakyat telah berdiri, gaji guru ASN meningkat, tunjangan bagi guru non-ASN diperkuat, dan 13.800 sekolah direnovasi. Upaya ini menunjukkan perhatian besar pemerintah terhadap masa depan generasi muda.

 

Pemberdayaan desa menjadi agenda penting lain. Melalui pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, pemerintah berupaya menghadirkan kemandirian ekonomi di tingkat akar rumput. Koperasi ini didesain sebagai motor penggerak ekonomi rakyat, memperkuat UMKM, dan membuka peluang usaha baru di pedesaan. Hal ini sejalan dengan visi membangun Indonesia dari pinggiran dengan menitikberatkan pembangunan pada desa dan komunitas.

 

Menutup satu tahun pertama, arah kebijakan pemerintah dinilai sudah “on the track.” Capaian yang ada menjadi modal penting untuk melangkah ke tahun-tahun berikutnya. Namun, kemajuan bangsa tidak bisa hanya ditopang oleh pemerintah, melainkan membutuhkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Dengan potensi besar yang dimiliki, Indonesia diyakini mampu tumbuh menjadi negara maju dan sejahtera, jika rakyat dan pemerintah terus bekerja sama menjaga persatuan, optimisme, dan semangat gotong royong.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First